Xiaomi Diajak Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
Pemerintah ajak Xiaomi bangun pabrik mobil listrik di Indonesia untuk perkuat ekosistem industri hijau dan mendukung visi Making Indonesia 4.0.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus mendorong transformasi menuju industri hijau dengan menggandeng pemain global di sektor teknologi. Salah satu langkah strategis terbaru datang dari ajakan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Xiaomi untuk memperluas investasinya di Indonesia, termasuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik Xiaomi (electric vehicle/EV) secara lokal.
“Kami mendorong agar Xiaomi dapat menjajaki investasi pada sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Ini akan memperkaya pilihan kendaraan bagi konsumen Indonesia sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau nasional,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Selasa (14/10/2025).
Ajakan tersebut disampaikan Agus dalam pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd, Jon Dove, di Shanghai, China. Pertemuan itu juga dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Perindustrian, antara lain Sekretaris Jenderal (Sekjen) Eko SA Cahyanto dan Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Setia Diarta. Dari pihak Xiaomi hadir Managing Director PT Xiaomi Technology Indonesia Zhao Wentao serta Product Certification Manager Tel Lee.
Langkah ini dinilai sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ekosistem kendaraan listrik nasional. Kehadiran Xiaomi sebagai produsen teknologi global diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada pengembangan industri otomotif berbasis energi bersih di Indonesia.
Selain membahas potensi investasi di sektor kendaraan listrik, Menperin juga memberikan apresiasi terhadap peran Xiaomi dalam memperkuat industri elektronik dalam negeri. “Xiaomi telah menjadi bagian penting dalam memperkuat rantai pasok industri elektronik nasional. Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi komitmen Xiaomi yang terus menanamkan investasi dan mengembangkan lini produknya di Indonesia,” ucap Agus.
Agus menambahkan, pemerintah berharap Xiaomi menyusun rencana bisnis jangka panjang yang lebih komprehensif untuk lima tahun ke depan. “Rencana tersebut diharapkan mencakup strategi pengembangan fasilitas produksi, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan mitra lokal,” ujarnya.
Hingga tahun 2025, Xiaomi tercatat telah menggelontorkan investasi senilai Rp 3 triliun di Indonesia untuk mendukung produksi smartphone, tablet, dan televisi. Melalui ekspansi bisnis yang konsisten, perusahaan asal China ini berhasil menempati posisi salah satu merek smartphone teratas di pasar domestik, dengan pangsa pasar mencapai 21% pada kuartal II 2025.
“Investasi Xiaomi berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, transfer technology, serta memperkuat daya saing industri elektronik nasional. Hal ini sejalan dengan visi Making Indonesia 4.0 yang menempatkan sektor elektronika sebagai salah satu prioritas utama,” pungkas Agus.
Kolaborasi potensial antara pemerintah Indonesia dan Xiaomi di sektor kendaraan listrik diharapkan dapat mempercepat transisi menuju industri ramah lingkungan, memperluas peluang ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur teknologi di kawasan Asia Tenggara.