Senin, 20 Oktober 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

O!Save, Penantang Baru di Pasar Minimarket Indonesia

O!Save, peritel asal Filipina, menghadirkan strategi hard discount di pasar minimarket Indonesia, menantang dominasi Alfamart dan Indomaret.

O!Save, Penantang Baru di Pasar Minimarket Indonesia Gerai O!Save menghadirkan konsep hard discount dengan harga lebih rendah dari pasar.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Kehadiran O!Save di Indonesia menambah warna baru dalam persaingan pasar ritel modern yang selama ini didominasi oleh dua pemain besar, Alfamart dan Indomaret. Peritel asal Filipina ini mulai beroperasi di Indonesia sejak 2023 dan menghadirkan konsep hard-discount retailer yang masih jarang ditemui di pasar domestik.

Gerai O!Save di beberapa tempat tampil sederhana tanpa dekorasi mencolok. Namun, yang menjadi perhatian adalah harga produk yang lebih rendah dibandingkan minimarket lain. Misalnya, Sari Roti Tawar Jumbo Spesial dijual dengan harga Rp12.900, jauh di bawah harga pasar sekitar Rp18.000. Strategi harga inilah yang menjadi ciri utama O!Save dalam menarik minat konsumen.

Strategi Hard Discount O!Save: Efisiensi dan Harga Rasional

Didirikan pada 2021 di Filipina, O!Save mengusung filosofi bisnis “value over convenience”. Konsep ini menekankan nilai dan efisiensi ketimbang kenyamanan berbelanja. Dalam waktu singkat, jaringan O!Save telah berkembang menjadi lebih dari 100 gerai.

Berbeda dengan format minimarket modern yang menonjolkan kenyamanan, variasi produk, dan lokasi strategis, O!Save memilih fokus pada harga serendah mungkin. Produk dijual langsung dari dus atau palet, mirip dengan pendekatan efisien yang digunakan jaringan ritel seperti Aldi dan Lidl di Eropa. Fokus utama O!Save adalah produk kebutuhan pokok, perlengkapan rumah tangga, dan barang perawatan pribadi.

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Menurut Yuswohady, Managing Partner Inventure sekaligus pakar pemasaran, langkah ini mencerminkan strategi flanking klasik, yaitu menyerang dari sisi yang diabaikan oleh pemain besar.

“O!Save tidak menantang frontal di wilayah kenyamanan dan brand experience yang menjadi kekuatan Alfamart dan Indomaret. Ia justru menyerang titik lemah mereka, yaitu struktur biaya tinggi dan ketergantungan pada lokasi premium,” ujar Yuswohady, Sabtu (18/10).

Ketika pemain besar bersaing melalui kenyamanan dan kehadiran di setiap sudut kota, O!Save menawarkan narasi berbeda: efisiensi ekstrem dan nilai rasional bagi konsumen yang lebih berhitung.

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

“Jika Alfamart dan Indomaret menjual convenience, maka O!Save menjual rational value. Pesan mereka sederhana: di sini uangmu bekerja lebih keras,” tambahnya.

Menyasar Konsumen Rasional In This Economy

Strategi O!Save diarahkan pada kelompok frugal consumers — segmen masyarakat yang semakin sensitif terhadap harga di tengah perlambatan ekonomi. Dengan memangkas elemen non-esensial seperti dekorasi dan fasilitas tambahan, O!Save dapat menekan biaya operasional dan menjaga harga tetap rendah secara konsisten.

Yuswohady menilai, pendekatan ini membuat O!Save tampil sebagai “smart disruptor” di tengah pasar yang cenderung jenuh dengan format seragam.

“Dalam konteks persaingan, inilah kekuatan flanking: masuk ke area yang tidak digarap pemain dominan. Ia tidak perlu menang secara volume atau jaringan. Cukup menciptakan persepsi kuat sebagai pilihan paling rasional bagi kelas pekerja dan keluarga muda yang rasional,” ujarnya.

Dengan strategi hyper value, O!Save berpotensi mengguncang kenyamanan duopoli pasar minimarket nasional.

“Kalau O!Save bisa membuktikan bahwa murah dan efisien bisa jadi model bisnis yang berkelanjutan, ia bisa menggoyang kenyamanan dua Goliath ritel nasional,” kata Yuswohady.

Keberhasilan ekspansi O!Save di Indonesia bergantung pada dua faktor utama: konsistensi menjaga harga murah dan kemampuan ekspansi cepat namun terukur. Peritel ini tidak berfokus pada jumlah gerai, melainkan pada persepsi nilai di mata konsumen, terutama di kota lapis dua dan tiga yang sensitif terhadap harga tetapi tetap membutuhkan format toko modern.

“Ujian sejati O!Save adalah membuktikan bahwa efisiensi operasional bisa dikonversi menjadi loyalitas pelanggan. Bila itu tercapai, maka O!Save tidak hanya menjadi pemain kecil yang bertahan, tapi pionir model bisnis baru di ritel Indonesia,” tutup Yuswohady.


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV