Nongshim Perkuat Pasar Mi Instan Premium di Indonesia
Nongshim memperkuat pasar mi instan premium di Indonesia lewat varian baru, festival SHINsational Day, dan strategi distribusi nasional.
Festival SHINsational Day 2025 menjadi ajang Nongshim memperkenalkan varian baru mi instan premium di Indonesia.
INFOBRAND.ID, Jakarta - Survei Korean Foundation for International Cultural Exchange (KOFICE) menunjukkan 86,3 persen masyarakat Indonesia memiliki kesan positif terhadap budaya Korea. K-Pop masih menjadi asosiasi terkuat, diikuti K-Food sebesar 13,2 persen. Temuan ini mencerminkan bahwa fenomena Korean Wave telah berkembang melampaui ranah hiburan dan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, termasuk dalam pola konsumsi makanan sehari-hari.
Dalam tren tersebut, Nongshim—perusahaan mi instan asal Korea Selatan yang berdiri sejak 1986—melihat peluang besar untuk memperluas pasar globalnya, terutama di Indonesia yang merupakan salah satu pasar mi instan terbesar di dunia. Sejak awal kehadirannya, Shin Ramyun dikenal dengan cita rasa pedas khas Korea. Tahun ini, Nongshim Indonesia memperluas makna “pedas” sebagai simbol keberanian, energi positif, dan gaya hidup penuh warna, sejalan dengan karakter generasi muda urban yang menjadi target utama.
Menurut data Statista, nilai pasar mi instan Indonesia diperkirakan mencapai US$3,47 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan rata-rata 4,8 persen per tahun selama lima tahun terakhir. Potensi tersebut mendorong Nongshim Co. Ltd., melalui PT Sukanda Djaya, untuk memperkuat ekspansi di segmen mi instan premium.
Sebagai bagian dari strategi penguatan pasar, Nongshim meluncurkan tiga varian baru: Shin Ramyun Spicy Chicken, Toomba, dan Stir Fry Cheese. Perusahaan juga menggelar festival tahunan bertajuk “SHINsational Day 2025” di area Car Free Day, Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 9 September 2025. Kegiatan ini menjadi ajang untuk memperkenalkan produk sekaligus menguji penerimaan konsumen Indonesia terhadap inovasi rasa dan pengalaman merek berbasis budaya Korea.
Phillip Chen, President Director PT Sukanda Djaya, menjelaskan bahwa SHINsational Day 2025 merupakan strategi untuk menghadirkan inovasi rasa dan pengalaman yang relevan dengan gaya hidup konsumen Indonesia. "Pedas bagi kami bukan sekadar rasa, tetapi simbol energi hidup yang berani, positif, dan penuh warna. Melalui festival ini dan peluncuran tiga varian baru, kami ingin membuktikan bahwa Shin Ramyun bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga dirayakan,” ujar Chen dalam keterangan resmi, Rabu (12/11).
Selain festival, Nongshim juga menjalankan kampanye bertajuk “PedaSHIN Bareng NONGSHIM!” di sejumlah kota besar seperti Semarang, Surabaya, Bekasi, dan Bandung. Kegiatan ini diadakan di area Car Free Day serta kunjungan ke kawasan perkantoran, dengan tujuan memperluas basis konsumen di luar Jabodetabek dan memperkenalkan langsung varian baru kepada masyarakat.
Dari sisi distribusi, Jabodetabek menjadi pusat promosi dan pasar utama Nongshim di Indonesia. Surabaya tumbuh sebagai pasar potensial di Jawa Timur, sementara Bandung dikenal dengan komunitas muda yang memiliki minat tinggi terhadap budaya Korea. Semarang mulai berkembang sebagai kota pertumbuhan baru di Jawa Tengah, sedangkan Medan menjadi target ekspansi di Sumatra.
“Kami terus memperluas jaringan distribusi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, kami juga ingin mengetahui lebih jauh selera lokal," kata Chen.
Produk Nongshim menempati segmen premium di pasar ritel Indonesia dengan harga sekitar Rp15.000–20.000 per bungkus, jauh di atas rata-rata merek lokal yang berkisar Rp3.000–4.000. Daya tarik utama produk ini terletak pada tekstur mi yang kenyal, kuah kaya rempah, serta penggunaan bahan khas Korea seperti gochugaru (cabai kering Korea).
Chen menambahkan, “Segmen premium ini terus tumbuh karena masyarakat mencari kualitas dan pengalaman autentik dalam produk instan. Indonesia adalah pasar penting di Asia Tenggara. Nongshim masih melihat antusiasme masyarakat terhadap produk ramen autentik asal Korea."
Untuk memperkuat citra autentik K-Food, Nongshim juga hadir di berbagai kafe dan restoran bertema Korea di Jakarta dan Bandung. Perusahaan aktif berpartisipasi dalam kegiatan publik seperti Car Free Day, festival budaya Korea, serta acara kampus yang menyasar demografi muda.
Dalam menjangkau segmen middle–upper, Nongshim memasarkan produknya melalui jaringan ritel modern seperti Hero, Lotte Mart, AEON, Ranch Market, Super Indo, dan Grand Lucky. Distribusi juga diperluas ke platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli, hingga kanal ekspor Amazon untuk varian global. “Kami berupaya memperkuat pijakan di pasar mi instan karena segmen ini kian kompetitif, tetapi kami optimistis terhadap loyalitas konsumen jangka panjang," ujar Chen.


