Ahad, 12 Oktober 2025

Follow us:

infobrand
11th INFOBRAND

Allo Bank dan ADVANCE.AI Tangkal Ancaman Deepfake

Allo Bank bekerja sama dengan ADVANCE.AI untuk memperkuat sistem keamanan digital guna menangkal ancaman deepfake yang makin marak di sektor perbankan.

Allo Bank dan ADVANCE.AI Tangkal Ancaman Deepfake Kolaborasi Allo Bank dan ADVANCE.AI hadirkan sistem verifikasi biometrik guna melawan ancaman deepfake di sektor perbankan digital.

INFOBRAND.ID, Jakarta - Allo Bank resmi menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi ADVANCE.AI untuk memperkuat sistem keamanan digital dalam menghadapi ancaman deepfake yang semakin meresahkan di sektor perbankan. Kerja sama ini diumumkan dalam forum media yang digelar di Menara Bank Mega, Jakarta, pada Kamis, 17 Juli 2025.

Kemitraan ini bertujuan mengintegrasikan solusi teknologi biometrik dari ADVANCE.AI ke dalam sistem verifikasi nasabah Allo Bank. General Manager ADVANCE.AI, Anggraini Rahayu, menjelaskan bahwa teknologi yang akan diterapkan mencakup verifikasi identitas berbasis biometrik dengan fitur face compare, liveness detection, dan face search.

Baca juga:

IKLAN INFOBRAND.ID

IBOS EXPO 2025

“Kami cek akurasi dan keaslian wajah orang tersebut, serta melakukan pengecekan identitas via Dukcapil,” jelas Anggraini.

Ia juga mengungkapkan bahwa serangan digital berbasis deepfake mengalami peningkatan tajam dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

“Kemudian, berdasarkan data OJK, kerugian yang dialami oleh pelaku bisnis di Indonesia itu ada 700 miliar rupiah dalam kurun waktu tiga bulan, antara November 2024 sampai Februari 2025. Ancaman deepfake itu ada dan segera menyerang,” tegasnya.

IKLAN INFOBRAND.ID

TOP INNOVATION CHOICE AWARD 2025

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sebagian besar pelaku bisnis belum menyadari betapa seriusnya ancaman ini.

“Mirisnya, 50 persen pelaku bisnis masih belum menyadari risiko ini atau cara mengantisipasinya,” imbuhnya.

Direktur Risiko, Kepatuhan, dan Hukum Allo Bank, Ganda Raharja Rusli, menyatakan bahwa kejahatan berbasis deepfake menjadi tantangan nyata bagi sistem verifikasi biometrik yang kini menjadi tulang punggung layanan perbankan digital.

IKLAN INFOBRAND.ID

JASA PRESS RELEASE

“Kekuatan bank digital adalah di ekosistemnya sendiri. Bank bertanggung jawab dalam proses know your customer. Maka hadir teman-teman ADVANCE.AI untuk membantu dari sisi verifikasi nasabah tersebut,” kata Ganda.

Dalam era perbankan digital yang terus berkembang, Ganda menekankan bahwa perubahan gaya hidup masyarakat turut menggeser pola penggunaan layanan keuangan.

“Sekarang yang dipilih bukan lagi kartu di dompet, tapi tombol di aplikasi. Persaingannya ada di situ,” ujarnya.

Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul tantangan besar dalam bentuk manipulasi visual seperti video deepfake yang dapat disalahgunakan untuk membobol sistem keamanan.

Oleh karena itu, menurut Ganda, bank harus mampu menjamin tiga hal utama bagi nasabahnya: kemudahan, kenyamanan, dan yang terpenting, keamanan. Ia pun mengapresiasi langkah regulator seperti OJK dan Bank Indonesia yang semakin aktif berdialog dengan industri untuk menghadirkan kebijakan yang relevan dengan perkembangan teknologi.

“Kami melihat regulator sekarang semakin terbuka untuk berdialog dengan industri, bahkan sebelum aturan baru dirilis, ada banyak sekali dialog antara kami. Salah satunya adalah OJK yang memberikan blueprint tentang apa yang harus diperhatikan oleh bank dalam mengimplementasi AI-nya,” ujarnya.

ADVANCE.AI sendiri telah mengembangkan sistem deteksi deepfake yang lebih komprehensif. Teknologi tersebut tidak hanya mengandalkan pengenalan wajah, tetapi juga menggabungkan fitur face blacklist, background blacklist, serta analisis perilaku pengguna secara real-time.

“Kami juga melakukan assessment terhadap behavior data dengan mengumpulkan semua data terkait individu. Selain itu, analisis riwayat juga dilakukan untuk melihat keterkaitan pengguna dengan layanan keuangan,” terang Anggraini.

Baca juga:

Kolaborasi antara Allo Bank dan ADVANCE.AI menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara lembaga keuangan dan penyedia teknologi dapat menciptakan sistem keamanan digital yang adaptif terhadap risiko baru.

Dalam ekosistem perbankan yang terus terdigitalisasi, kesiapan menghadapi ancaman seperti deepfake menjadi prioritas utama demi menjaga kepercayaan dan keamanan nasabah.


Share This Article!

Video Pilihan dari INFOBRAND TV