ALFI CONVEX 2025 Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045
ALFI CONVEX 2025 resmi dibuka di ICE BSD, mendorong transformasi logistik nasional menuju Indonesia Emas 2045 melalui kolaborasi pemerintah dan pelaku industri.
Pembukaan ALFI CONVEX 2025 di ICE BSD, ajang kolaborasi untuk mempercepat transformasi logistik Indonesia.
INFOBRAND.ID, Tangerang — Konferensi dan pameran logistik terbesar di Indonesia, ALFI CONVEX 2025, resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang. Diselenggarakan oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), acara ini mempertemukan pelaku usaha dan pembuat kebijakan untuk mempercepat transformasi sektor logistik nasional menuju visi Indonesia Emas 2045.
Dengan tema “Indonesia in Motion: Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan yang berlangsung pada 12–14 November 2025 ini menghadirkan lebih dari 30 pembicara dan menargetkan lebih dari 5.000 pengunjung dari kalangan industri, pemerintah, dan profesional bisnis.
Logistik sebagai Penggerak Ekonomi Nasional
Ketua Umum ALFI, M. Akbar Djohan, menegaskan pentingnya peran logistik dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia juga menekankan komitmen ALFI terhadap program strategis pemerintah.
“Kami sangat mengapresiasi program strategis Pak Menko [Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan] untuk menjalankan program Zero ODOL. Dan kami ALFI, sebagai arsitek daripada ekosistem rantai pasok nasional, akan berkomitmen untuk mendukung semua arahan dari Pak Menko,” ujar Akbar.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menegaskan dukungan pemerintah dalam memperkuat arus barang dan efisiensi logistik nasional guna meningkatkan daya saing perdagangan.
“Logistik tentunya bukan sekedar jasa pendukung tetapi merupakan tulang punggung perdagangan nasional. Efisiensi logistik menentukan daya saing harga produk Indonesia di pasar domestik maupun internasional juga,” ucap Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
Dyah menjelaskan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada September 2025 masih mencatat surplus 4,34 miliar USD, dan tren surplus ini terus berlanjut selama beberapa tahun terakhir. Total surplus dari Januari hingga September 2025 mencapai 33,48 miliar USD, meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 22,18 miliar USD.
Ia menambahkan, pencapaian tersebut menunjukkan upaya berkelanjutan pemerintah dalam menjaga posisi Indonesia di perdagangan global.
Upaya Pemerintah Wujudkan Sistem Logistik Terintegrasi
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa biaya logistik Indonesia masih relatif tinggi, yakni 14,29 persen dari total PDB pada 2022, sementara peringkat Indonesia berada di posisi 63 dari 139 negara berdasarkan data Bank Dunia. Kondisi ini mempengaruhi daya saing ekspor dan efektivitas rantai pasok nasional.
Pemerintah, kata Airlangga, sedang memfinalisasi Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan Logistik Nasional sebagai langkah konkret membangun sistem logistik yang efisien, terintegrasi, dan berdaya saing. Strategi tersebut berfokus pada tiga pilar utama:
- Pengembangan konektivitas infrastruktur,
- Digitalisasi dan integrasi layanan logistik, serta
- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penyedia jasa agar mampu bersaing secara global.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turut menekankan pentingnya kesinambungan dalam upaya transformasi logistik nasional.
“Kerjasama dan kolaborasi antar semua stakeholder seperti ini rasanya adalah kunci untuk sukses dan harus kita kawal bersama-sama,” ucap Menko AHY.
Ia berharap forum seperti ALFI CONVEX dapat menghasilkan kebijakan konkret dan implementatif, bukan sekadar diskusi.
Ajang Kolaborasi dan Inovasi Teknologi Logistik
Selain konferensi, ALFI CONVEX 2025 juga menghadirkan pameran teknologi logistik terkini dan sesi business matching yang mempertemukan pelaku usaha dari berbagai sektor untuk membuka peluang kemitraan dan investasi baru.
Acara ini didukung oleh anggota ALFI yang menaungi sektor jasa logistik, freight forwarding, pergudangan, dan transportasi multimoda dengan lebih dari 3.000 perusahaan anggota di 33 provinsi. Sebagai bagian dari ekosistem logistik global melalui keanggotaan di FIATA, ALFI berperan sebagai penghubung strategis antara pemerintah dan dunia usaha.
Dengan partisipasi luas dari pelaku industri dan pemangku kebijakan, ALFI CONVEX 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat logistik dan rantai pasok terintegrasi di kawasan regional.


